Pengertian sensorik yaitu kecakapan atau kemampuan sensorik merupakan suatu keterampilan yang berhubungan dengan fungsi pada semua indra di dalam tubuh.

Sementara sel saraf sensorik sendiri ialah sebuah sel saraf yang berguna untuk menerima rangsangan dari reseptor atau penerima rangsangan yakni panca indra. Sedangkan sel saraf motorik merupakan sel saraf yang memiliki fungsi untuk menghantar rangsangan ke efektor seperti kelenjar dan otot, rangsangan ini bersumber sumsum tulang belakang dan otak.

Dan sel saraf sensorik ini masuk dalam sistem saraf tepi. Pada sistem saraf pusat ini berada di dalam sumsum tulang belakang dan otak, keberadaan sistem saraf tepi ini sendiri ada di luar lokasi itu.

Pembahasan Pengertian Sensorik, Fungsi, Letak, dan Perkembangan Saraf Sensorik Anak

Sensorik atau reseptor yaitu suatu organ atau sel yang berguna untuk menerima stimulus atau rangsang. Dengan menggunakan alat ini sistem saraf mengenali perubahan dari beragam bentuk energi, baik itu pada lingkungan sekitar di dalam ataupun luar. Tiap sensoris mampu deteksi mentranduksi dan stimulus serta fisik ke saraf.

Lokasi Sensorik atau Reseptor

– Exteroceptor yakni sebuah perasaan tubuh pada permukaan kulit, berupa sensasi raba, nyeri, dan suhu.

– Proprioseptor merupakan suatu perasaan tubuh bagian dalam, yakni di tendo, otot, dan sendi.

– Interoseptor adalah perasaan badan di alat viscera atau alat-alat bagian dalam, misalnya usus, jantung, lambung, dan organ lainnya.

Jenis Perangsang Organisme Pada Sensorik

  • Photoreceptor

Organisme penerima sensorik ini dapat mendeteksi adanya perubahan cahaya yang dilakukan oleh sel photoreceptor di bagian retina mata.

  • Mekanoreseptor

Sebuah kelompok reseptor sensorik untuk menemukan sebuah perubahan tekanan, alat pendeteksi sentuhan atau rasa raba atau sentuhan, mengamati tegangan di pembuluh darah. Lokasi Mekanoreseptor ada di otot rangka, kulit, persendian dan di organ visceral. Misalnya;

– Corpus Meissner reseptor ini untuk sentuhan atau rasa raba yang ringan.

– Corpus Merkel dan badan Paccini reseptor untuk sentuhan tekanan dan kasar.

  • Thermoreceptor

Sementara penerima sensorik ini untuk menemukan perubahan suhu. Contoh, pada bulbus Krause untuk mendeteksi suhu dingin dan akhiran Ruffini untuk deteksi suhu panas.

  • Nociseptor

Pendeteksian oleh reseptor sensorik ini dapat merasakan nyeri dan merespon tekanan yang diciptakan oleh kerusakan jaringan yang disebabkan trauma kimia ataupun fisik. Contoh untuk rasa nyeri reseptornya adalah akhiran saraf bebas dan untuk tekanan ada pada corpusculum Golgi.

  • Chemoreseptor

Jenis reseptor Kemoreseptor ini akan mendeteksi sebuah rangsang kimia, seperti bau-bauan yang diterima hidung oleh sel reseptor olfaktorius, rasa makanan yang dikecap lidah, reseptor kimiawi untuk mendeteksi oksigen dalam pembuluh darah, untuk mendeteksi perubahan osmolalitas cairan darah ada pada osmoreseptor, dan menemukan perubahan kadar gula darah yakni gluco reseptor di hipotalamus.

Fungsi Saraf Sensorik

Adapun fungsi dari saraf sensorik ialah untuk membawa sebuah sinyal dari suatu organ yang memberi respon terhadap rangsangan menuju sumsum tulang belakang dan juga otak. Informasi yang berjalan dari satu poin ke poin lain ini disampaikan menggunakan sistem saraf pusat.

Semua sel saraf yang terkait dalam pembentukan saraf sensorik umumnya diketahui sebagai neuron sensorik. Dan hal ini adalah neuron tertentu atau salah satu neuron dari tiga jenis neuron yang terdeteksi pada tubuh. Sedangkan kedua neuron lain yang disebut dengan intermediet atau neuron relay dan saraf motorik.

Neuron relay akan membawa pesan dari bagian dalam sistem saraf pusat yang lain, kemudian neuron motorik membawa sinyal yang berasal dari sistem saraf pusat ke efektor, dimana organ ini memiliki efek tertentu pada saat dirangsang.

Pesan atau rasa raba yang disampaikan selama proses umumnya dinamakan dengan impuls dan impuls ini dikirim sepanjang rute neuron dengan muatan listrik yang melaju melintasi membran pada sel saraf.

Perkembangan Sensorik Pada Anak

Adapun pengertian sensorik pada anak merupakan sebuah kemampuan dalam hal keterampilan yang dimiliki buah hati Anda untuk memanfaatkan indra yang terdapat di dirinya. Terdiri dari indra sentuhan, penglihatan, pendengaran, perasa, dan juga penciuman.

Keberadaan kemampuan sensorik ini memungkinkan si kecil dapat mengenali serta menjelajahi lingkungan di sekitar selama periode tumbuh kembang anak. Hal ini bisa dikatakan bahwa, kemampuan sensorik ialah salah satu aspek penting dalam perkembangan yang harus dimiliki oleh tiap bayi dengan baik.

Kecakapan sensorik anak akan tumbuh dan berkembang seiring usia berjalan. Secara detail, ada 7 hal yang mendasari keterampilan sensorik dan berfungsi untuk mendukung perkembangan bayi:

> Sentuhan yaitu sebuah touch atau tactile

> Penciuman atau smell

> Perasa atau taste

> Penglihatan atau vision

> Pendengaran atau hearing

> Keseimbangan atau balance

> Kesadaran tubuh yang berhubungan dengan otot dan sendi atau body awareness atau proprioception.

Kemampuan sebuah sensorik sebetulnya tak berfungsi sendiri, melainkan juga berkaitan dengan kemampuan kognitif, emosional, dan fisik. Seluruh indra yang dimiliki tubuh harus bekerja sama agar dapat mendukung proses pergerakan, pembelajaran, dan perilaku buah hati.

Permainan Anak Sensory Play

Mungkin bagi sebagian orang istilah permainan anak sensory play ini masih terdengar asing, tetapi permainan jenis apapun yang memasukkan penggunaan satu dari lima reseptor sensorik panca indera dinamakan sebagai permainan anak sensory play. Pada saat anak mewarnai, makan cemilan, ataupun bermain di meja makan. Di situ anak Anda bermain memakai indra dan ini jadi cara terbaik anak belajar.

Anak-anak lebih condong meresapi pembelajarannya melalui belajar mengeksplorasi ketimbang anak yang belajar dari ceramah, dari mendengar radio, dan membaca buku. Pada saat Anda memandu anak bermain permainan sensory play, permainan tersebut dapat membantu anak memperkaya kosa-kata tentang dunia yang telah dieksplorasi oleh buah hati Anda.

Permainan anak ini mencakup segala aktivitas yang mampu stimulasi indra anak untuk merasakan, menyentuh, mencium, merasakan, mendengar, melihat, dan hal apapun yang berkaitan dengan keseimbangan dan gerakan.

Hanya saja pada sensory play yang akan Anda berikan, pastikan bahan pembuatannya dan jenis permainan tersebut harus sesuai usia dan kemampuan si kecil. Berikut 3 contoh permainan sensory play untuk anak, di antaranya:

1. Permainan sensory play untuk bayi

Menggosok-gosokan kertas agar terdengar suaranya, melihat perubahan bentuknya, serta merasakan teksturnya, atau Membuat gelembung sabun agar melihat gelembung di udara dan dapat merasakan saat mendarat di kulit bayi.

2. Permainan sensory play untuk balita

Melihat campuran warna dan corak di finger painting atau dengan mengamati cahaya dan bayangan dari senter pada pada benda yang berbeda bentuk dan juga ukuran.

3. Permainan sensory play untuk anak usia prasekolah

Memainkan alat musik dan mendengarkannya dengan nada pada saat meniup alat musik maupun alat musik lainnya, atau membuat bentuk dan permainan dengan pasir.

Demikian pembahasan tentang pengertian sensorik pada tubuh dan berbagai hal lainnya dapat memberikan Anda pengetahuan terutama untuk mengembangkan sensorik anak dengan baik dan benar.

Referensi: Your Kids Table

____________________________________

Stella Maris School adalah sekolah internasional dan nasional untuk anak KB/TK hingga SMA. Salah satu visi Stella Maris yaitu “Menjadi Sekolah Dasar Terdepan dalam Penanaman Karakter Berlandaskan Iman Kristiani”. Tidak hanya mengembangkan kemampuan akademis tapi juga non akademis sesuai usia dan talenta siswa dengan tetap memperhatikan sisi psikologis. Hubungi kami untuk bertanya lebih lanjut tentang pengajaran di Stella Maris, pendaftaran sekolah ataupun beasiswa.

  • Post author:
  • Reading time:7 mins read