Di tengah pandemi COVID-19 yang belum berkesudahan, hadirnya vaksin di pengujung yahun 2020 menjadi salah satu harapan yang dinantikan untuk menurunkan laju penularan virus corona. Pemerintah pun sudah menyiapkan program vaksinasi massal yang  digelar mulai Januari 2021.

Vaksin adalah salah satu penemuan di bidang medis yang diyakini menjadi kunci untuk mengendalikan penyakit menular berbahaya. Sejak bertahun-tahun yang lampau, vaksin telah menyelamatkan jutaan nyawa manusia dari penyakit mematikan akibat virus dan bakteri. Oleh karenanya keberadaan vaksin tentu sangat diperlukan di tengah pandemi COVID-19 ini.

 

Lantas, bagaimana cara kerja vaksin melawan penyakit menular?

Sejatinya hampir setiap hari kita terpapar bakteri dan virus pemicu penyakit. Hebatnya, tubuh memiliki sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang membantu melawan virus dan bakteri. Namun, terkadang sistem kekebalan tubuh tidak mampu mengatasinya sehingga memerlukan pertolongan vaksin.

Vaksin bekerja dengan membangkitkan sistem imunitas agar terbentuk antibodi pelindung tubuh dari patogen (organisme yang menyebabkan penyakit).

Setelah disuntik vaksin, maka tubuh seseorang akan mengenali bagaimana patogen tersebut memengaruhi tubuh. Dengan cara itu, tubuh akan tahu bagaimana cara melawan penyakit yang disebabkan patogen tersebut di kemudian hari.

Secara umum vaksin dibuat dari berbagai bahan sebagai berikut:

  • Patogen yang dilemahkan
  • Patogen yang tidak aktif
  • Bagian tertentu dari patogen, seperti proteinnya
  • Toksin atau racun yang tidak berbahaya lagi

Selain beberapa bahan tersebut, vaksin juga bisa mengandung bahan lain seperti adjuvan, yang membantu meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Meski beberapa diantaranya terbuat dari patogen, vaksin tidak akan membuat kita jatuh sakit. Bahkan, sangat kecil kemungkinan vaksin memicu reaksi fisik yang parah. Sebagian besar vaksin bekerja dengan meminimalisir risiko kita mengalami infeksi. Misalnya, vaksin influenza mengurangi risiko terkena flu sebesar 40 hingga 60 persen. Jadi, masih ada kemungkinan kita bisa terserang infeksi meskipun sudah divaksin. Akan tetapi, vaksin akan membantu kita mencegah agar tidak mengalami komplikasi parah akibat infeksi. Selain itu, vaksin juga membantu kita mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Karena patogen penyebab penyakit berkurang penyebarannya ketika sebagian besar orang dalam sebuah populasi sudah mendapatkan vaksin.

Nah, bagaimana? Apakah sudah memahami bagaimana cara kerja vaksin? Semoga bisa membantu memberikan pemahaman kepada Anda. Karena vaksinasi tidak hanya melindungi diri Anda, tetapi juga melindungi orang-orang di masyarakat yang tidak bisa divaksinasi. Jika bisa divaksinasi, pastikan Anda divaksinasi. Sudah siap divaksinasi?

 

Sumber: kompas.com

  • Post author:
  • Reading time:2 mins read